Kolaborasi DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi di Serang

By Redaksi / 21/05/2025
Keterangan foto: Peserta dan narasumber berfoto bersama usai kegiatan sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) di SMKN Cipare, Kota Serang, Banten, Rabu (21/5/2025).
Keterangan foto: Peserta dan narasumber berfoto bersama usai kegiatan sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) di SMKN Cipare, Kota Serang, Banten, Rabu (21/5/2025).

Serang, portalbanten.id|Dalam upaya menekan angka gizi buruk dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil, Anggota Komisi IX DPR RI Tubagus Haerul Jaman bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi program Makan Bergizi (MBG) di SMKN Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten. Rabu (21/05/2025).

Acara yang berlangsung pada pukul 08.00 hingga 11.00 WIB ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta. Program MBG merupakan bagian dari kebijakan prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan generasi sehat dan berdaya saing.

Tubagus Haerul Jaman menegaskan bahwa akses terhadap makanan bergizi, terutama bagi anak-anak di wilayah terpencil, menjadi fokus utama program ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memastikan program berjalan efektif.

“Kami optimistis, dengan dukungan masyarakat dan sinergi antar pihak, program ini akan memberi dampak nyata bagi masa depan anak-anak Indonesia,” ujar Tubagus.

Dalam kesempatan yang sama, Meida Octarina, Tenaga Ahli Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN, menjelaskan bahwa pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Gizi menjadi pilar utama program MBG. Saat ini, di Provinsi Banten telah beroperasi 43 unit SPPG dan 35 unit lainnya masih dalam tahap pendirian. Di Kota Serang sendiri, baru 6 unit SPPG yang aktif.

“SPPG adalah bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. Kami ingin memastikan anak-anak, terutama di wilayah terpencil, mendapatkan asupan gizi yang cukup,” ujar Meida.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap oknum yang menawarkan pendaftaran SPPG secara ilegal. Seluruh proses hanya dapat dilakukan melalui jalur resmi ke BGN.

Sementara itu, Ahmad Sanukri, Staf Administrasi Anggota DPR RI, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Banten telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp400 miliar untuk mendukung kelancaran program ini. Ia juga menyoroti dampak positif program MBG terhadap ekonomi lokal.

“Dengan berdirinya Dapur Gizi, petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil bisa menjadi mitra pemasok. Ini membuka peluang ekonomi baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Ahmad.

Ketiga narasumber sepakat bahwa keberhasilan program MBG sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan koordinasi lintas sektor. Harapannya, program ini mampu menjadi fondasi kuat menuju Indonesia yang lebih sehat, sejahtera, dan berdaya saing.

 

Laporan Redaksi 

Redaksi

Related posts

Newsletter

Dapatkan notifikasi beita terbaru.

ban11

Recent News