Doa Bersama Pelajar NU Banten, Menjaga Kedamaian di Tengah Gejolak Bangsa

By Redaksi / 08/09/2025
IMG-20250908-WA0082

Serang Kota | Di sebuah aula sederhana Gedung PWNU Banten, Panancangan, Kota Serang, ratusan pelajar Nahdlatul Ulama larut dalam lantunan doa dan tahlil. Suasana hening, khidmat. Sesekali terdengar isak pelan, seolah beban kebangsaan ikut dipanjatkan bersama doa-doa yang mengalir. Senin sore, (8/9/2025).

Inilah cara Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) dan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPPNU) Banten merespons situasi bangsa yang sedang bergejolak.

Di tengah maraknya aksi demonstrasi dan kabar korban jiwa akibat tindakan represif aparat, mereka memilih jalur spiritual: doa dan tahlil untuk keselamatan negeri.

Ketua PWNU Banten, K.H. Hafis Gunawan akrab disapa Abi Hafis mengawali sambutan dengan nada tegas sekaligus teduh.

“Kita harus sami’na wa atho’na kepada pimpinan NU. Rais Aam PBNU sudah menyerukan sikap bijak dan kedamaian. Maka IPNU dan IPPNU hari ini memberi teladan dengan tidak ikut terprovokasi,” ujarnya, disambut anggukan hadirin.

Dari barisan pelajar putri, suara lembut Rekanita Hj. Su’aibatul Islamiyah atau Rekanita Mia terdengar menentramkan. Ia mengingatkan doa adalah kekuatan utama.

“Mari kita bersama menjaga keutuhan negara dengan doa. Ingat, kita punya Allah. Mohonlah dengan penuh khusyu’,” katanya.

Sementara itu, Ketua PW IPNU Banten, Rekan Muhamad Riziq Shihab disapa Rekan Riziq menegaskan bahwa doa bersama bukan sekadar seremoni.

“Fenomena hari ini mengajarkan kita agar tidak hanya ikut arus. Tahlil dan doa adalah sikap bijak pelajar NU, wujud nyata kepedulian kita menjaga persatuan Indonesia,” ucapnya.

Acara itu bukan hanya kumpul pelajar, tapi juga ruang refleksi. Usai tahlil, diskusi ringan digelar. Topiknya seputar situasi sosial-politik, keresahan masyarakat, dan bagaimana generasi muda NU bisa hadir sebagai penopang kedamaian bangsa.

Di luar gedung, lalu lintas Serang tetap riuh. Namun di dalam ruangan itu, doa-doa bergema. Pelajar NU Banten ingin menunjukkan bahwa di tengah panasnya politik jalanan, mereka memilih jalan teduh: spiritualitas, persaudaraan, dan persatuan.

“Doa ini bagian dari komitmen kami untuk menjaga kondusifitas, memperkuat ukhuwah, dan mendoakan keselamatan bangsa,” begitu pernyataan bersama IPNU-IPPNU Banten di ujung acara.

Di tangan generasi muda NU, doa bukan sekadar ritual. Ia adalah ikhtiar cara sederhana tapi bermakna untuk merawat negeri.

 

Penulis: Saipul Bahri | Editor: Dodi Surya Pratama 

Redaksi

Related posts

Newsletter

Dapatkan notifikasi beita terbaru.

ban11

Recent News