Jakarta, PortalBanten.Id | Bayangkan, seorang prajurit TNI berjalan kaki satu jam, lalu ponsel satelitnya bisa langsung terisi baterai. Kedengarannya seperti fiksi ilmiah, namun itulah yang sedang diuji Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbangad).
Pada Jumat, 26 September 2025, di Laboratorium Dislitbangad Batujajar, Bandung Barat, Kadislitbangad memimpin uji fungsi prototipe Ransel Pembangkit Energi Listrik Sistem Biomekanik. Inovasi ini diklaim mampu mengubah energi gerak tubuh prajurit menjadi energi listrik.
Teknologi ransel pintar ini dirancang dengan lima tahap: mulai dari input gerakan, mekanisme konversi, pembangkitan listrik, regulasi dan penyimpanan, hingga output daya.
Dengan kapasitas penyimpanan 10.000 mAh, ransel ini bisa menghasilkan energi setara:
5 watt dari berjalan 1 jam (kecepatan 4–5 km/jam), cukup untuk mengisi 15% baterai HP.
8 watt dari berlari 1 jam (kecepatan 8–10 km/jam), setara 25% baterai HP.
Uji coba ini dihadiri perwakilan Staf Perencanaan, Operasi, Logistik TNI AD, serta perwakilan dari Litbang Pussenif, Dislaikad, Telkom University, dan pejabat utama Dislitbangad.
Kadislitbangad menekankan pentingnya ketelitian dalam uji coba ini.
“Setiap kekurangan yang kita temukan hari ini adalah pelajaran berharga untuk penyempurnaan tahap berikutnya,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi tim peneliti yang dianggap telah membuka langkah besar menuju modernisasi TNI AD sekaligus mendukung kemandirian industri pertahanan nasional.
Editor: Dodi Surya Pratama