Sekolah Negeri Di Kota Serang Bebankan Biaya Bangunan Ke Orang Tua

By Redaksi / 05/07/2022
IMG-20220705-WA0002

Kota Serang, portalbanten.id|Semua lembaga sekolah di Indonesia selalu menerima peserta didik baru di setiap tahunnya. Dalam penerimaan peserta didik baru atau yang sering disebut dengan istilah PPDB pada tahun 2019 ini, sistem yang digunakan yaitu sistem zonasi.

Penerapan sistem zonasi ini menimbulkan pro kontra di berbagai lapisan masyarakat. Pro kontra yang muncul ini mencakup masalah jarak antara tempat tinggal calon peserta didik dengan sekolah.

Seperti halnya kisruh PPDB SMA/SMK di kota Serang menjadi warna keruh didunia pendidikan, dimana faktanya banyak dikeluhkan oleh orang tua murid.

Yeni nama orang tua yang minta disamarkan, ia mendaftarkan anaknya ke SMKN 5 Kota Serang yang berlokasi di Kecamatan Taktakan, namun menurut informasi dari salah seorang guru yang tidak bisa disebutkan namanya bahwa kuota sudah penuh, tetapi pihak sekolah memberikan dua solusi, yakni yang pertama silahkan mendaftar ke sekolah swasta, yang kedua bisa diterima di SMKN 5 dengan rencana pihak sekolah akan membuatkan gedung baru dengan biaya ditanggung oleh calon orang tua/wali murid.

Dijelaskan lebih lanjut oleh guru atau panitia PPDB tersebut bahwa kebutuhan biaya bangun gedung baru itu adalah Rp. 200juta dibagi jumlah siswa, dimana satu rombongan belajar sesuai aturan itu adalah sebanyak 36 orang, jadi 200 juta dibagi 36 orang maka perorang dikenakan Rp. 5,5 juta belum termasuk biaya pendaftaran sebesar Rp. 1,7 juta jadi total Rp. 7,2 juta yang harus dibayar,” terangnya.

Kepala KCD Wilayah Serang-Cilegon Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten H. Holil saat dihubungi via pesan WhatsApp mengatakan bahwa dirinya belum dengar terkait masalah tersebut.

“Belum dengar, iya nanti dikroscek dulu kebenarannya,” jawab Holil.

Saat ditanya Apakah dibenarkan adanya praktek pungutan yang seperti itu, Kepala KCD menjawab bahwa “Tidak dibenarkan,” tegasnya.

Holil mengungkapkan terkait solusi bagi anak yang tidak mendapat kesempatan diterima disekolah negeri itu harus ada kebijakan dari atas, dan tergantung anak didiknya, dimana pun sekolah sama, mungkin yang negeri tidak bisa keterima semua karena keterbatasan rombel Dan SDM nya,” terangnya.

Yeni berharap semoga ada solusi terbaik untuk masa depan anaknya sehingga bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan bisa bersekolah di sekolah negeri mengingat kondisinya yang single parent sehingga merasa keberatan jika disekolah swasta yang harus mengeluarkan biaya besar,” keluhnya. (Red)

Redaksi

Related posts

Newsletter

Dapatkan notifikasi beita terbaru.

ban11

Recent News