TANGERANG, PB| PT. ARA yang diamanahkan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, dicibir para aktivis senior. Pasalnya, telah terjadi dugaan penyimpangan yang sudah menjadi komitmen dalam dokumen lelang (Senin, 18 Juli 2021).
Melalui Jubir dari Dpd Lsm Penjara PN Banten, Zainal Arif dalam uraiannya mengatakan, setelah melalui proses kajian dan analisa paska investigasi para anggota dan jajaran Dpd Lsm Penjara PN Banten.
“saya sampaikan bahwa amanah dari Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang diduga kuat tidak sesuai dokumen lelang, kita ada RAB nya karena ada rekanan kita yang ikut dalam proses lelang tempo hari.” ucapnya.
Lebih lanjut Zainal Arif menerangkan, dalam hal pengambilan data data dilokasi, Dpd Penjara PN berkerjasama dengan rekan Ormas setempat juga para rekan pers, dalam amatan Tim, sampai saat ini belum juga ada Direksikeet dilokasi.
“kemudian dalam hal penggunaan Batu Makadam untuk LPB tim sepaham mengatakan duga-an fiktif, bahkan banyak hal lain yang belum kami simpulkan seperti dalam hal pembesian, kami harap PPK, Peltek dan Konsultan Pengawas bekerja serius,” tuturnya.
Hal Senada diungkapka Suci Fauzi selaku Ketua LSM GPBB (Gerakan Pemuda Banten Bersatu) juga menegaskan, Tugas dan fungsi kami selaku LSM menjalankan control untuk edukasi.
“kami melihat banyak dugaan penyimpangan oleh PT. ARA, mulai dari indikasi ada dugaan jual beli puing, penggunaan batu Makadam untuk LPB yang kurang maksimal,” katanya.
Lebih lanjut, besi dowel yang panjang pendek, ada yang 60 cm dan 50 cm, beton Fs tidak di slump, juga konsultan pengawas yang tidak hadir saat gelar beton.
“saya harap dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang Tidak Tidur Malam ini di Proyek Rehabilitasi Jalan Balaraja-Ceplak, Kecamatan Sukamulya tepat di depan Pasar Ceplak.” ungkapnya di pukul 23:37 Wib malam ini (Wan/Tim)
