SERANG, PB|Seorang pengusaha beras berinisial SK (52) ditangkap polisi karena memalsukan beras Bulog yang sudah berjamur menjadi beras premium. Dari perbuatan curangnya itu, SK mendapat omzet Rp 723 juta sejak Agustus 2023 hingga Maret 2024.
Dalam praktiknya, pelaku SK membersihkan beras Bulog yang sudah berjamur dengan cara dioplos dan dibersihkan dengan cairan vanili agar bersih dan wangi layaknya beras premium. Pelaku SK telah mendistribusikan sebanyak 270 ton beras oplosan ke sejumlah daerah di Banten.
“Per kilo dia dapat untung Rp 2.500 sampai Rp 3.000, dia (pelaku SK) dari beras Bulog yang dia oplos ke beras premium,” kata Kasatreskrim Polres Serang AKP Andi Kurniady kepada awak media, Kamis (7/3).
Pengungkapan kasus itu bermula saat polisi menggerebek sebuah gudang penggilingan beras di Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, pada Minggu (3/3) malam. Polisi menemukan barang bukti sebanyak 25 ton beras Bulog tidak kayak dan 5 ton beras Bulog yang sudah dioplos.
Dalam penggerebekan itu, pemilik gudang berinisial SK bersama 5 pegawainya diamankan. Saat ini pelaku SK sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Ditemukan gudang itu beras Bulog 25 ton, beras yang sudah di-repacking menjadi beras dalam bentuk premium dengan merek Ramos, dan juga ribuan karung Bulog bekas,” terang Andi.
Saat ini, polisi masih mendalami kasus, termasuk mencari barang bukti adanya keterlibatan pihak Bulog dalam kasus tersebut.
“Akan dilakukan penegakan hukum secara tegas, siapa yang terlibat dan siapa yang bertanggung jawab akan ditindak secara tegas. Saya sampaikan agar tidak ada rem, gaspol agar diusut tuntas sampai sejauh mana keterkaitan para pihak,” kata Andi.
Saat ini tersangka SK sudah mendekam di ruang tahanan Mapolres Serang. Atas perbuatannya, SK dijerat Pasal 62 dan Pasal 8 Undang-Undang Perlindungan Konsumen dengan ancaman penjara di atas 6 tahun. (Red/Kum)
