Kota Serang, PortalBanten.id| Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Sampah se-Provinsi Banten yang digelar di Aula Pendopo Gubernur Banten, Jumat (12/9/2025).
Rakor yang dipimpin Gubernur Banten Andra Soni tersebut diikuti jajaran pemerintah kabupaten/kota se-Banten dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dalam paparannya, Bupati Maesyal Rasyid mengungkap kondisi pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin. Dari total lahan 33 hektare, sekitar 28 hektare sudah terisi dengan metode open dumping dan hanya tersisa 5 hektare.
“Menteri LHK sudah meninjau langsung dan meminta agar TPA Jatiwaringin segera ditata dengan metode sanitary landfill. Kami sudah mengalokasikan dana Rp15 miliar melalui anggaran BTT, termasuk pembangunan akses jalan masuk dan penerapan metode sanitary landfill,” kata Bupati.
Ia menambahkan, perbaikan yang sudah berjalan antara lain pemadatan sampah, pengelolaan kolam lindi, hingga perbaikan akses jalan. Namun, tantangan masih besar. Kabupaten Tangerang menghasilkan 2.500 – 2.700 ton sampah per hari, dan baru sekitar 60 persen yang bisa diangkut ke TPA.
“Mindset masyarakat yang masih buang sampah sembarangan juga jadi faktor. DLHK kami sampai mengangkut berulang kali sehari, tapi jumlahnya tetap belum tertangani. Karena itu, kami sedang menjajaki kerja sama program pengolahan sampah berbasis energi sebagai solusi jangka panjang,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menekankan pentingnya sinergi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
“Permasalahan sampah ini isu strategis di Banten. Rapat koordinasi ini harus menghasilkan langkah konkret agar daerah bisa didampingi, diarahkan, dan dipandu dalam pengelolaan sampah berkelanjutan,” tegasnya.
Sekretaris Utama KLHK, Rosa Vivin, mengingatkan bahwa target nasional pengelolaan sampah adalah 100 persen pada 2029. Saat ini, Banten baru mampu mengelola 13,4 persen dari total timbunan sampah harian.
“Pemerintah daerah harus segera hentikan praktik open dumping dan beralih ke sanitary landfill, serta kembangkan fasilitas seperti RDF, bank sampah, dan teknologi ramah lingkungan,” ujarnya.
Rapat koordinasi ini diharapkan memperkuat komitmen bersama kabupaten/kota di Banten dalam mengatasi persoalan sampah yang kian kompleks, sekaligus mendukung terciptanya lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Penulis: Saipul Bahri









