SERANG | Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Deden Apriandhi, dengan langkah mantap dan senyum semi-resmi, menghadiri Kirab Budaya dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Kota Serang, Rabu (6/8/2025). Acara digelar meriah di depan Kantor Bawaslu Provinsi Banten lokasi strategis, karena di sanalah biasanya keadilan ditunggu tapi tak selalu datang.
Kirab budaya yang berlangsung penuh warna ini menjadi semacam napak tilas sejarah Kota Serang yang kini genap berusia 18 tahun usia yang dalam hukum sudah dewasa, meski dalam pembangunan masih suka telat bangun.
Sekda Deden tampak menikmati jalannya kirab, walau beberapa warga bertanya-tanya apakah beliau datang sebagai penikmat budaya atau pengamat lalu lintas.
“Kirab ini penting, karena dari sini kita bisa lihat bagaimana Kota Serang sudah berkembang… setidaknya dalam hal kostum,” ujar Deden, sambil menoleh pada barisan penari yang tetap semangat meski aspal panas dan anggaran dingin.
Warga Kota Serang pun turut antusias. “Kami bangga, Kota Serang sudah 18 tahun. Meskipun masih banyak PR, seperti jalan rusak, banjir langganan, dan lampu jalan yang lebih suka mati, tapi ya setidaknya budayanya masih hidup,” ujar Pak Edi, warga setempat sambil menyelipkan senyum pahit manis.
HUT ke-18 ini menjadi momen refleksi: Kota Serang sudah cukup umur untuk membuat KTP sendiri, tapi tampaknya masih butuh banyak pendampingan dalam urusan tata kota dan pelayanan publik. Kirab budaya pun menjadi semacam hiburan kolektif sebelum kembali ke realita sehari-hari macet, birokrasi, dan Wi-Fi kantor yang suka ngadat.
Sampai berita ini diturunkan, tidak ada informasi apakah para peserta kirab juga akan melakukan kirab administrasi untuk mempercepat layanan publik.
Tapi yang pasti, Kota Serang telah menunjukkan satu hal: usia boleh bertambah, tapi semangat meriah tetap terjaga, meski anggaran kadang tak sepenuhnya terasa.
Laporan Redaksi









