Danrem 052/Wijayakrama Sentil Ancaman Siber dan Ideologi: Bela Negara Tak Lagi Cukup dengan Senjata

By Redaksi / 26/10/2025
Foto: Danrem 052/Wijayakrama Brigjen TNI Faizal Rizal, S.I.P. memberikan pembekalan Bela Negara kepada peserta Laskar Merah Putih di Badiklat Bela Negara Kemenhan RI, Rumpin, Bogor.
Foto: Danrem 052/Wijayakrama Brigjen TNI Faizal Rizal, S.I.P. memberikan pembekalan Bela Negara kepada peserta Laskar Merah Putih di Badiklat Bela Negara Kemenhan RI, Rumpin, Bogor.

Bogor, PortalBanten.id |Bela negara bukan lagi soal angkat senjata. Di era global yang serba digital, ancaman terhadap kedaulatan bangsa bisa datang dari ruang siber, ekonomi, hingga ideologi. Peringatan itu disampaikan Danrem 052/Wijayakrama, Brigjen TNI Faizal Rizal, S.I.P., saat memberikan pembekalan materi Bela Negara kepada ratusan anggota Laskar Merah Putih (LMP) di Badan Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara (Badiklatbelneg) Kementerian Pertahanan RI, Rumpin, Kabupaten Bogor, Minggu (26/10/2025).

Dalam sesi bertajuk “Kesadaran Bela Negara di Era Global”, Brigjen Faizal mengulas tiga topik besar yang kini menjadi fondasi kesadaran nasional: Perkembangan Lingkungan Strategis Global, Regional, dan Nasional, Wawasan Kebangsaan, serta Visi Indonesia Emas 2045.

“Ancaman hari ini tidak lagi bersifat militer semata. Ada perang siber, ekonomi, dan ideologi yang bisa menggerus semangat kebangsaan dari dalam,” ujar Brigjen Faizal tegas.

Menurutnya, masyarakat sipil dan organisasi kemasyarakatan memiliki peran vital dalam memperkuat benteng ideologis bangsa. Tanpa kesadaran kolektif, Indonesia bisa menjadi rentan terhadap pengaruh eksternal yang melemahkan kemandirian nasional.

 

Empat Pilar dan Jalan Menuju Indonesia Emas 2045

Dalam pembekalannya, Danrem mengulas kembali empat pilar kebangsaan yang menjadi penopang tegaknya Republik Indonesia:

1. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.

2. UUD 1945 sebagai konstitusi.

3. NKRI sebagai bentuk negara.

4. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu bangsa

Brigjen Faizal menilai, jika empat pilar tersebut benar-benar dihayati, Indonesia memiliki semua modal menjadi negara besar dan kuat.

“Wilayah yang luas, jumlah penduduk yang besar, dan sumber daya alam yang melimpah adalah syarat objektif bangsa besar. Namun semua itu tak berarti tanpa karakter dan semangat kebangsaan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya menyiapkan generasi tangguh dan berintegritas sebagai kunci menuju Indonesia Emas 2045 visi nasional untuk menjadikan Indonesia negara maju, berdaulat, adil, dan makmur.

 

Pesan Moral dan Tanggung Jawab Sosial

Di akhir pembekalan, Brigjen Faizal menyampaikan pesan yang sarat makna kepada seluruh peserta latihan Bela Negara. Ia meminta anggota Laskar Merah Putih untuk selalu menjaga kesehatan jasmani dan rohani, bersinergi dengan TNI-Polri dalam menjaga keamanan wilayah, serta menjadi garda terdepan melawan ideologi anti-Pancasila.

Selain itu, ia juga menyerukan agar ormas turut berperan aktif membantu Polri dalam memberantas narkoba, judi online, dan premanisme tiga penyakit sosial yang dianggap merusak moral bangsa.

“Laskar Merah Putih harus menjadi pionir dalam menanamkan nilai-nilai bela negara dan berkontribusi nyata bagi keutuhan bangsa,” pungkas Brigjen Faizal.

Kegiatan tersebut berlangsung dengan antusiasme tinggi dan diakhiri dengan sesi refleksi bersama seluruh peserta di lingkungan Badiklatbelneg Kemenhan.

 

Sumber: Penrem 052/Wkr | Editor: Dodi Surya Pratama 

Redaksi

Related posts

Newsletter

Dapatkan notifikasi beita terbaru.

ban11

Recent News