Kota Serang | Potensi laut Banten kembali jadi sorotan. Gubernur Banten Andra Soni menerima kunjungan DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Banten di Gedung Negara Banten, Kamis, (11/9/ 2025).
Dalam pertemuan itu, Andra Soni menegaskan laut Banten baik di utara maupun selatan menyimpan kekayaan besar.
Namun, ia mengakui setiap wilayah punya karakter berbeda yang membutuhkan kebijakan khusus.
“Kami butuh masukan langsung dari nelayan agar program yang dibuat benar-benar jadi solusi,” kata Andra.
Andra membeberkan sejumlah langkah. Pemprov Banten tengah menyiapkan payung hukum berupa Perda jaminan sosial nelayan, sambil mengoptimalkan akses ke BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.
Selain itu, sudah ada kerja sama dengan BPH Migas untuk memastikan distribusi BBM subsidi tepat sasaran.
“Kami membuka ruang dialog agar masukan realistis bisa dijalankan bertahap,” ujarnya.
HNSI Banten yang hadir bersama enam DPC kabupaten/kota mengeluhkan berkurangnya area tangkap akibat penyempitan ruang laut. Mereka berharap kebijakan pemerintah benar-benar berpihak pada nelayan.
“Jangan sampai potensi besar hanya jadi angka di atas kertas, sementara nelayan tetap kesulitan,” kata salah satu perwakilan HNSI.
Kini bola ada di tangan Pemprov. Mampukah janji-janji itu mengubah nasib nelayan Banten, atau laut kaya raya ini justru terus menyisakan ironi?
Penulis: Saipul Bahri | Editor: Dodi Surya Pratama