Jakarta, PortalBanten.Id | Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Salah satu laporan penting datang dari Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf, terkait program prioritas penyaluran bantuan sosial (bansos).
Dalam paparannya, Syaifullah mengungkapkan langkah besar pemerintah dengan menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang penggunaan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikelola Badan Pusat Statistik (BPS). Data ini menggantikan DTKS lama, dan disusun lebih akurat dengan sistem desil 1 hingga 10.
“Dari hasil ground check terhadap 12 juta keluarga penerima manfaat, ditemukan 1,9 juta orang tidak lagi memenuhi syarat. Mereka kita hapus dan alihkan kepada yang lebih berhak,” kata Syaifullah.
Lebih jauh, Mensos juga membeberkan langkah tegas pemerintah terhadap penerima bansos yang kedapatan bermain judi daring (judol).
“Mereka yang terbukti bermain judol otomatis tidak akan menerima bansos lagi, kecuali yang benar-benar sangat membutuhkan. Itu pun harus daftar ulang lewat desa atau aplikasi resmi,” ujarnya.
Hingga triwulan ketiga 2025, penyaluran bansos telah mencapai lebih dari 75 persen. Namun, Presiden Prabowo mengingatkan agar bansos tidak dipandang sebagai solusi permanen. “Bansos itu sifatnya sementara. Yang utama adalah pemberdayaan ekonomi agar masyarakat bisa mandiri,” tegas Prabowo melalui arahan kepada Mensos.
Selain bansos reguler, pemerintah juga menyiapkan program makan bergizi dua kali sehari untuk 35 ribu penyandang disabilitas, serta pemenuhan gizi bagi lansia terlantar di atas 75 tahun. Kementerian Sosial akan menggandeng dunia usaha, filantropi, dan organisasi masyarakat dalam mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Targetnya jelas: setiap tahun harus ada yang graduasi, naik kelas, dan keluar dari kemiskinan,” tutur Syaifullah.