Tragedi Kano di Kali Cirarab: Dua Remaja Tewas Tenggelam, Penanganan Butuh 7 Jam

By Redaksi / 11/06/2025
Keterangan Foto:
Proses pemandian jenazah korban tenggelam di Kali Cirarab, Tangerang, Selasa malam. (10/06)
Keterangan Foto: Proses pemandian jenazah korban tenggelam di Kali Cirarab, Tangerang, Selasa malam. (10/06)

Tangerang, portalbanten.id|Suasana duka menyelimuti Kampung Sukahati, Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. Dua remaja perempuan ditemukan tewas tenggelam di Kali Cirarab pada Selasa, 10 Juni 2025, setelah dilaporkan hilang saat bermain kano. Penanganan yang melibatkan lebih dari 25 personel lintas instansi memakan waktu hingga tujuh jam sebelum kedua korban berhasil ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Kejadian tragis ini bermula sekitar pukul 13.00 WIB. Dua remaja putri, Koridah dan Lena Malena, masing-masing berusia 13 tahun, tengah bermain kano di aliran Kali Cirarab. Namun, perahu kecil yang mereka gunakan diduga oleng dan menyebabkan keduanya tercebur ke sungai.

Tak ada saksi mata yang melihat langsung detik-detik mereka tenggelam, kecuali dugaan bahwa keduanya tidak mengenakan alat keselamatan seperti pelampung.

Laporan pertama kali diterima oleh Pos BPBD Pakuhaji pukul 15.13 WIB dari seorang warga bernama Pak Rohmani. Tim BPBD segera meluncur dua menit kemudian. Namun, pencarian tidaklah mudah. Sungai yang cukup dalam dengan arus bawah yang kuat menyulitkan proses evakuasi.

Korban pertama, Koridah, ditemukan pukul 17.25 WIB oleh jaring nelayan yang dikerahkan dalam pencarian. Jasadnya tersangkut pada jaring di sekitar lokasi kejadian. Selang beberapa jam kemudian, sekitar pukul 22.05 WIB, jasad Lena Malena akhirnya ditemukan tak jauh dari titik korban pertama.

Kedua korban langsung dibawa ke rumah duka masing-masing. Koridah adalah putri dari pasangan Resiko dan Munati, sementara Lena Malena anak dari Wirto dan Waridah. Tangis histeris menyambut kedatangan jenazah di rumah duka malam itu.

Keterangan Foto: Tim gabungan BPBD dan Basarnas melakukan briefing sebelum pencarian korban tenggelam di Kali Cirarab, Tangerang.

Menurut laporan resmi dari BPBD Pos Pakuhaji yang diterima Portal Banten, total ada 26 personel yang terjun ke lokasi kejadian. Mereka berasal dari berbagai unsur, termasuk:

BPBD Pos Pakuhaji

BPBD Pos Mauk

BPBD Mako Curug

Basarnas Jakarta

Satpol PP Sukadiri

RAPI Banten

dan para nelayan setempat.

Namun, dalam laporan itu tak dicantumkan kendala yang dihadapi di lapangan. Sejumlah saksi mata yang ditemui Portal Banten menyebut minimnya alat pelindung diri dan keterlambatan koordinasi awal sempat memperlambat pencarian.

Tak hanya menyisakan duka, peristiwa ini juga menyisakan pertanyaan soal keselamatan bermain air di kawasan tersebut. Kali Cirarab, yang sering menjadi lokasi bermain anak-anak desa, nyatanya belum dilengkapi rambu peringatan atau pengawasan keamanan. Tidak ada papan larangan atau pos pengawas yang berjaga di titik rawan.

Ketika Wartawan menghubungi pihak warga, mereka membenarkan bahwa lokasi kejadian memang bukan kawasan wisata resmi dan tidak dilengkapi sistem pengawasan atau mitigasi risiko.

“Kami imbau warga agar lebih waspada, terutama anak-anak, saat beraktivitas di sekitar sungai,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Hingga laporan ini diturunkan, situasi di lokasi kejadian telah dinyatakan aman dan terkendali. Namun pertanyaan mengenai pengawasan dan upaya pencegahan ke depan masih menggantung. Dua nyawa muda telah melayang, dan jika tak ada perubahan kebijakan pengamanan, bukan tak mungkin tragedi serupa akan terulang.

 

Laporan Redaksi 

Redaksi

Related posts

Newsletter

Dapatkan notifikasi beita terbaru.

ban11

Recent News