Serang, portalbanten.id|Isu dugaan pelarangan penggunaan ambulans oleh salah satu kampus di wilayah Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, terhadap seorang pegawai puskesmas yang sedang sakit dan hendak dirujuk ke RSUD, sempat ramai dibicarakan. Menanggapi hal tersebut, Camat Lebak Wangi, HM. Syafrudin Dahlan, angkat bicara dan turun langsung ke lapangan untuk mencari kejelasan.
HM. Syafrudin Dahlan menyampaikan bahwa setelah menanyakan langsung kepada pihak kapus, tidak ditemukan adanya laporan atau permintaan dari pihak keluarga atau korban terkait peminjaman ambulans.
“Saya sudah menanyakan langsung ke pihak kapus. Tidak ada pernyataan atau laporan dari pihak keluarga maupun korban yang bersangkutan soal permintaan pinjam ambulans,” ujar Camat Lebak Wangi, Rabu (15/5).
Dirinya juga menegaskan siap mengakui kesalahan jika memang terbukti ada pihak yang sudah menyampaikan permintaan tersebut.
“Kalau memang ada pihak keluarga atau korban yang merasa sudah menyampaikan permintaan dan ditolak, saya mengaku salah. Karena secara kewilayahan saya juga bertanggung jawab,” lanjutnya.
HM. Syafrudin Dahlan juga mengimbau agar informasi yang disampaikan ke publik bersifat berimbang dan tidak memicu kesalahpahaman di tengah masyarakat.
“Kalau ada informasi yang kurang baik, silakan klarifikasi kepada saya. Jangan sampai informasi yang belum jelas justru memperkeruh suasana,” ujarnya.
“Silakan publikasikan apa pun, asalkan berimbang dan positif, serta bisa mengedukasi masyarakat di wilayah Kecamatan Lebak Wangi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Lebak Wangi, Dr. Elisabeth, membenarkan bahwa ada seorang pegawainya yang sedang sakit dan sempat membutuhkan rujukan. Namun, menurutnya, tidak ada permintaan resmi kepada pihak kampus mengenai penggunaan ambulans.
“Memang benar ada pegawai kami yang sakit dan perlu dirujuk, tapi sejauh ini tidak ada permintaan pinjam ambulans yang disampaikan secara resmi dari pihak keluarga atau dari kami ke kapus. Dan kami juga tidak pernah menolak bantuan medis dalam kondisi darurat,” jelas Dr. Elisabeth saat dikonfirmasi.
Ia berharap seluruh pihak mengedepankan komunikasi yang baik dan tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum dikonfirmasi kebenarannya.
Laporan Silvi