Salah Kaprah, Pemberdayaan Kambing Desa Lebak Wangi Diduga Tidak Tepat Sasaran

By Redaksi / 22/10/2022
IMG_20221022_122001

Serang, PB|Program Ketahanan Pangan nasional Bertujuan untuk terwujudnya kedaulatan pangan masyarakat yang manfaatnya merata dan dapat dirasakan oleh masyarakat, sehingga perekonomian pun meningkat dengan mengedepankan budaya dan kearifan lokal.

Namun sangat disayangkan, kegiatan yang bersumber dari 20 persen Dana Desa ini tidak bisa dirasakan oleh masyarakat Desa Lebakwangi Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Serang, lantaran kegiatannya dikelola oleh suami lurah selaku kelompok penerima manfaat, dengan alasan khawatir hilang atau ada yang nyuri atau mati. 

Warga Penerima bantuan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dirinya berharap kambingnya bisa dikelola sendiri tapi apalah daya, pasalnya tidak diperbolehkan oleh pihak kepala desa. 

“pengennya mah iya dikelola sendiri, orang enggak boleh takut hilang katanya, coba sih pak minta lagi kebapa biar bisa miara kambing,” katanya singkat.

Titin Fatimah Kades Lebakwangi saat dihubungi via WhatsApp mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menemui rekan media yang ingin konfirmasi terkait hal tersebut.

“Iya saya lagi keluar, ada suami di rumah kalau mau nanya Ketapang mah itu kelompok suami saya, barusan saya habis rapat langsung ada acara lagi,” jawabnya singkat.

Sulemi Perangkat Desa Lebakwangi mengungkapkan kepada wartawan bahwa ada 20 ekor kambing yang dibeli pada kegiatan Ketahanan Pangan, itu dibagi dua kelompok, kelompok suami Kades dan Pak Khayatullah lokasinya di RT 09 tetapi diurus di satu tempat, di rumahnya Kades.

Mulyadi, Suami Kades Lebakwangi saat ditemui dikediamannya menjelaskan bahwa kami beli kambing sebanyak 20 ekor di Garut yang 20 ekor beli di Serang, itu dibagi dua saya dengan pa Sekdes Mansur.

“Semuanya kambing yang kita beli itu 40 ekor, tapi di buat satu tempat di kelompok saya 33 ekor di pa Mansur 7 ekor, yang 20 belanja dari garut 20 lagi belanja disini, 37 ekor betina yang jantan hanya 3 ekor, dengan harga juga bervariasi, ada yang sejuta setengah ada yang tujuh juta,” jelas Suami Kades saat ditemui di kediamannya, Kamis (20/10/2022).

Lanjut Mulyadi, kendalanya karena lagi musim penyakit, jadi ada tiga ekor yang mati, ada juga kemungkinan belum bisa beradaptasi karena dari Garut yang wilayah nya sejuk dibawa ke Lebakwangi yang panas cuacanya.

Selain ternak kambing ada juga Irigasi di RT. 09 Sepanjang 400 meter kanan kiri. (Dd/Red).

Redaksi

Related posts

Newsletter

Dapatkan notifikasi beita terbaru.

ban11

Recent News