Jakarta, portalbanten.id|Kepolisian Daerah Metro Jaya secara resmi merilis foto buron Muhammad Reza, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Tangerang Selatan, yang diduga sebagai otak aksi premanisme di lahan parkir Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan. Reza, yang juga dikenal dengan inisial AO atau MR, kini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).
Foto Reza ditunjukkan langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya pada Senin, 25 Mei 2025.
“Ini adalah foto Ketua PP Tangerang Selatan dengan inisial MR,” kata Wira sambil memperlihatkan potret pria yang menjadi buruan utama penyidik.
Wira menjelaskan, Reza diduga kuat menjadi dalang dari serangkaian aksi intimidasi dan kekerasan terhadap vendor pengelola parkir sah di RSU Tangsel, PT BCI. Sejak 2022, kelompok ormas yang dipimpin Reza diduga mencoba menguasai lahan parkir dan menghalang-halangi operasional PT BCI, pemenang tender pengelolaan parkir di rumah sakit tersebut.
“Setiap upaya persuasif yang dilakukan oleh PT BCI, baik melalui surat maupun pertemuan langsung, tidak pernah direspons positif. Bahkan ketika perusahaan mencoba memasang sistem parkir otomatis, pekerja mereka diintimidasi,” ujar Wira.
Puncak ketegangan terjadi saat proses pemasangan fondasi parkir. Puluhan anggota ormas PP diduga melakukan kekerasan fisik, termasuk dorongan dan ancaman terhadap para pekerja.
Hingga saat ini, sebanyak 30 anggota ormas PP telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya. Namun, Reza selaku pimpinan kelompok masih belum tertangkap.
Polisi menyebut Reza kemungkinan besar melarikan diri ke sejumlah wilayah di luar Tangerang Selatan, termasuk Kabupaten Serang.
Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan MR agar segera melapor ke kantor polisi terdekat.
“Kami butuh kerja sama masyarakat agar pelaku utama ini bisa segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Wira.
Penangkapan MR, menurut Wira, diharapkan dapat memutus mata rantai premanisme yang telah berlangsung lama di RSU Tangsel.
Laporan: Redaksi
Editor: Dodi Surya Pratama