Pontang, PortalBanten.Id|Akhir-akhir ini santer beredar kabar perihal isu miring Lahan Empang milik PT. Arimbi yang diduga disewa oleh Kepala Desa Pontang seluas 20 hektar.
Saat ditemui diruang kerjanya Kepala Desa Pontang H. Ardiman mengakui bahwa benar dirinya mengelola lahan empang seluas 20 hektar yang ditanami rumput laut dari tahun 2016.
Pada tahun 2016 saya menjual empang kepada PT. Arimbi secara langsung, dan setelah pembayaran diselesaikan saya mengajukan permohonan untuk mengelola lahan tersebut selama lahan itu belum dipergunakan atau dibangun sesuai peruntukannya, pada waktu itu pihak Arimbi menyetujui dan mengijinkan untuk saya kelola lahan tersebut,” jelas Diman.
Selama ini lanjut Diman, lahan tersebut saya kelola untuk menanam rumput laut dan ikan.
“dan Alhamdulillah hasilnya bagus, malah kalau dari Arimbi sih sebenarnya tidak ada masalah, awalnya saya sewa berhubung ada usaha jadi dikelola saja dengan sistem bagi hasil,” ujarnya.
Awalnya memang karena saya belum panen, masih banyak rumput laut, udang dan ikannya, saya mempertahankan, saya juga koordinasi dengan pak Camat, pak Kapolsek dan pak Danramil yang menyarankan agar saya tetap tenang dan jangan terbawa emosi karena memang saya punya hak sebagai pengelola,” ungkap Diman.
Lebih lanjut Diman menjelaskan bahwa dikemudian hari anak buah saya yang bekerja merawat empang itu di intimidasi banyak preman di wilayah Sukajaya yang ingin mengambil lahan secara paksa, bahkan pekerja saya dilarang untuk mengambil udang dan rumput yang kita tanam disitu, jelas saya tidak tega melihat orang-orang saya diperlakukan seperti itu,
“bahkan ada enam orang yang mendatangi rumah saya meminta uang sewa jika saya masih mau mengelola empang tersebut, akhirnya saya kasihkan ke pak Muhidin, dan sudah tidak ada masalah lagi,” papar Diman.
Kesimpulannya lahan itu sudah saya kembalikan dan sudah tidak ada masalah
“biarlah saya rugi sedikit yang penting saya aman,” tandasnya. (Ta/red)
