SERANG, BP|Proyek pembangunan Tower Base Tranceiver Station (BTS) yang berada di Desa Pontang Legon, Kecamatan Tirtayasa, dipastikan sudah mengantongi izin dari dinas terkait.
Meski demikian, pihak PT. Menara Selaras Persada sudah mendirikan bangunan. Tak hanya itu, pihak desa setempat pun sudah mengetahui secara pasti terkait legalitas perizinan dari dinas terkait.
Sebab, usai melakukan pemberian kompensasi pada warga terkait adanya pembangunan tower telekomunikasi, pihak PT Menara Selaras Persada, slalu menjalin komunikasi dengan warga.
Pembangunan menara telekomunikasi yang akan dibangun di luas 105 M2 dan tinggi 51 meter yang berdiri tegak di wilayah Desa Pontang Legon, Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang, dipastikan sudah mengantongi izin.
Menurut Heri Yanto Mandor lapangan, adapun syarat untuk mendirikan bangunan tower telekomunikasi yaitu harus ada persetujuan bangunan gedung (PBG), identitas pemohon, KKPR/tata ruang, surat kepemilikan tanah, izin lingkungan serta dokumen teknis.
“Sebelum dilakukan pembangunan juga, pihak perusahaan sudah terlebih dahulu harus mengurus perizinan ga sembarangan,” tegasnya.
Kepala Desa Pontang Legon Khaerudin mengatakan, bahwa dirinya juga sudah mengetahui pasti terkait izinnya. Namun, jika tidak ada polemik dilapangan, ia tidak akan melarang pembangunan tower telekomunikasi.
“Pokonya begini, kalau saya lihat selama tidak ada konflik, sudah silahkan bukan urusan saya. Masyarakat sudah dipenuhi hak-haknya itu yang pertama, dalam arti kompensasi sudah diberikan ya sudah. Terkait dengan IMB sudah bukan urusan saya, urusan pemerintah Kabupaten Serang,” ungkapnya.
Hasan Basri, Warga Desa Pontang Legon yang juga ikut kerja dipembangunan BTS mengatakan, dirinya sangat terbantu dan merespon baik dengan adanya pembangunan ini.
“kompensasi sudah diberikan kepada 19 orang penerima terdampak dan semua relatif sama,” pungkasnya. (Dd/Red).
