Peduli Kesehatan Mental Pelajar, Mahasiswa Kukerta Kelompok 86 UIN SMH Banten Gelar Seminar Stop Bullying

By Redaksi / 30/07/2024
IMG-20240730-WA0003

Lebak, PB | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten (UIN SMH Banten) Kelompok 86 menggelar seminar di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak. Rabu (31/7/2024). 

Kali ini kegiatan edukatif dengan tema “Stop Bullying” menargetkan siswa-siswi Sekolah Dasar. 

Kegiatan Seminar itu berlangsung di SDN 2 Mekarjaya dan diikuti oleh 55 siswa-siswi dari kelas 4-6. Selama pelaksanaan, para peserta sangat antusias mengikutinya. 

Seminar itu mencakup penjelasan mengenai berbagai bentuk bullying, mulai dari bullying fisik, bullying verbal, bullying sosial, cyber bullying.

Para peserta seminar pun diajak untuk memahami dengan jelas siapa saja yang mungkin menjadi pelaku perundungan, baik secara individu maupun dalam kelompok, primer atau sekunder, serta durasi dari perundungan itu sendiri.

Sari Hasmutia ketua pelaksana mengatakan, acara itu bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai perundungan, serta mengajak seluruh pelajar dan guru untuk bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang terbebas dari perilaku bully.

“Karena yang kita ketahui di sini ejekan-ejekan di SDN 2 Mekarjaya sudah menjadi hal biasa,” katanya, Selasa (30/7/2024). 

Sari menegaskan kebiasaan saling ejek antar siswa-siswi di SDN 2 Mekar jaya harus dihilangkan agar terciptanya lingkungan belajar yang positif dan mendukung tumbuh kembang para pelajar. 

Sementara itu, pemateri seminar Annisa Zahwatun Nufus berpendapat kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi para pelajar, terutama bagi anak-anak sekolah dasar. Menurutnya, bullying merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada perkembangan mental dan emosional anak-anak. 

“Dengan adanya seminar ini, kita bisa belajar lebih banyak tentang bagaimana mengenali tanda-tanda bullying, cara mencegahnya, dan bagaimana membantu teman-teman yang mungkin menjadi korban bullying.” ucapnya. 

Annisa menekankan bahwa seminar Stop Bullying itu dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada anak-anak tentang dampak buruk bullying dan pentingnya bersikap baik kepada orang lain. 

“Selain itu, seminar ini juga dapat memberikan alat dan strategi kepada guru dan orang tua untuk menangani kasus bullying dengan lebih efektif,” ujarnya. 

Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Faizal selaku pemateri kedua dalam seminar tersebut. Ia mengajak para peserta untuk merenungi faktor penyebab di balik pelaku bullying, baik dari perspektif pelaku maupun korban.

Muhammad faizal juga menyampaikan kepada siswa-siswi agar bisa memutus rantai bullying agar terciptanya suasana yang nyaman dalam proses pembelajaran di sekolah.

“Semoga melalui kegiatan seminar ini seluruh siswa-siswi memahami dan menyadari akan pentingnya saling menjaga dan menghormati satu sama lain, sehingga dapat menghindari perilaku bullying. Semoga apa yang disampaikan bisa diimplementasikan oleh setiap siswa-siswi dan menjadi kebiasaan baik,” tutupnya. (Red)

Redaksi

Related posts

Newsletter

Dapatkan notifikasi beita terbaru.

ban11

Recent News