PANDEGLANG, PB|Menjelang akhir tahun ajaran sekolah dasar diduga dijadikan ajang pungli oleh sebagian oknum kepala Sekolah di Kabupaten Pandeglang, dengan alasan uang perpisahan dan uang ujian berikut dengan rinciannya termasuk untuk biaya makan minum pengawas ujian.
Sebut saja (NA) 32, salah satu orang tua murid yang mengikuti undangan rapat di salah satu sekolah mengeluhkan dengan adanya biaya uang ujian dan uang perpisahan yang diminta oleh pihak sekolah.
“Dengan nilai variatif di atas 200 ribu, bahkan ada yang mencapai 400 ribu. Dirasa sangat membebankan orang tua dengan keadaan ekonomi di Kabupaten Pandeglang kebanyakan menengah kebawah.” Katanya.
Setelah di konfirmasi ke dinas terkait mengenai adanya praktik pungli di sekolah dasar kabupaten pandeglang , ternyata malah saling lempar dan tidak ada satu pun pejabat dinas terkait memberikan keterangan yang bisa memberikan tindakan terhadap oknum kepala sekolah yang melakukan pungli.
Dedi ketua LSM AMB mengatakan bahwa pungli dan pemotongan dana PIP seolah-olah ada pembiaran.
“Padahal jelas ada unsur pidana, dalam hal ini contohnya para pelaku pungli PIP di kota serang sudah masuk kerangkeng, kini tinggal ketegasan kadis dindik untuk mencopot para pelaku pungli PIP dan pungli dengan alasan ujian, kenapa di kabupaten pandeglang seolah olah menutup mata dan seolah ada pembiaran? Katanya.
Seperti yang kita ketahui Kata Dedi, bahwasannya dinas seharusnya dapat segera menindak lanjuti agar tidak ada lagi pungli di sektor apa pun.
“Seharusnya dinas segera menindak lanjuti bila ada informasi dari bawah terkait adanya pungli,” tegasnya. ( Aal/Red)
